Minggu, 05 Oktober 2014

EVALUASI MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN - LIMBAH CAIR



Pengertian Limbah Cair
Limbah cair adalah sisa atau pembuangan dari suatu hasil usaha  atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan atau merusak ekosistem air, Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya.
Air merupakan sumber yang penting bagi kehidupan manusia. Namun banyak dijumpai perairan alami seperti sungai dan danau dijadikan tempat pembuangan sampah. Air menjadi kotor oleh limbah, tinja, logam berat, pestisida dan sebagainya.
Berdasarkan sumber-sumbernya limbah cair dapat berasal dari limbah infiltrasi, limbah industri, limbah domestik (rumah tangga).
Limbah infiltrasi adalah limbah yang meresap kedalam tanah dan mengandung bahan-bahan pencemar. Pada areal perkebunan limbah hujan mencuci daun-daunan yang terkena pestisida masuk kedalam tanah yang disebut juga sebagai limbah infiltrasi. Limbah industri juga sering terinfiltrasi kedalam tanah bila air limbah tersebut menggunakan kolam yang terbuat dari tanah.
Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan organik maupun anorganik, yaitu :
  1. Garam anorganik, seperti magnesium sulfat dan magnesium khlorida yang berasal dari kegiatan pertambangan atau pabrik pupuk.
  2. Asam anorganik, seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolah bijih logam dan bahan bakar fosil yang mengandung kotoran berupa ikatan belerang.
  3. Senyawa organik, seperti pelarut dan zat warna yang berasal dari industri penyamakan kulit dan industri cat.
  4. Logam berat, seperti cadmium, air raksa (merkuri dan krom yang berasal dari industri pertambangan, cat, zat warna, baterai dan penyepuhan logam.
Zat-zat tersebut jika masuk ke perairan akan menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia.Karakteristik limbah cair meliputi sifat – sifat fisika, kimia dan biologi.
Sifat-sifat tersebut dapat dipahami dengan mempelajari konsentrasinya dan sejauh mana tingkat pencemaran yang dapat ditimbulkan limbah terhadap lingkungan. Pemahaman tentang karakteristik dapat diketahui melalui pengambilan sampel, misalnya : limbah cair mempunyai tingkat keasaman, pH= 6 dan mengandung kadar besi 5 mg/l. Konsentrasi yang dikandung limbah akan menentukan beban limbah terhadap lingkungan.
Ada tiga jenis sifat dalam karakteristik limbah yaitu :
  1. SifatFisik
Sifat fisik limbah cair meliputi temperatur, bau, warna, kekeruhan dan jumlah padatan terlarut.
a)   Bau
Bau merupakan parameter yang subjektif. Sifat bau limbah disebabkan karena zat-zat organik yang telah terurai dalam limbah dan mengeluarkan gas-gas seperti Sulfida dan Amoniak yang menimbulkan penciuman tidak enak, misalnya : bau seperti telur busuk menunjukkan adanya Hidrogen Sulfida yang dihasilkan oleh permukaan zat-zat organik dalam kondisi Anaerobik. Bau yang tidak enak dapat disebabkan adanya campuran dari Nitrogen, Sulfur dan Fosfor yang berasal dari pembusukan protein yang dikandung limbah. Adanya bau yang diakibatkan limbah merupakan suatu indikator bahwa terjadi proses alamiah, sehingga dengan adanya bau ini akan lebih mudah untuk menghindarkan tingkat bahaya yang ditimbulkan oleh limbah dibandingkan dengan limbah yang tidak menghasilkan bau dikarenakan lebih sulit diketahui.
b)   Warna
Warna dalam air disebabkan adanya ion-ion logam besi, mangan, humus, plankton, tanaman air dan buangan industri. Selain itu warna juga dapat disebabkan zat-zat terlarut dan zat tersuspensi. Meskipun tidak menimbulkan sifat racun, warna air limbah menjadikan pemandangan lebih jelek.
c)   Kekeruhan
Kekeruhan air disebabkan karena ada partikel koloid yang terdiri dari kwartz, tanah liat, sisa bahan-bahan, protein dan ganggang yang terdapat dalam limbah, sehingga dapat dilihat dengan mata secara langsung. Adanya kekeruhan membuat hilang nilai estetika.
d)   Padatan 
Zat padat dalam limbah dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu padatan terlarut dan padatan tersuspensi. Jenis padatan terlarut maupun tersuspensi dapat bersifat organis atau sifat inorganis tergantung dari mana sumber limbah. Padatan tersuspensi terdiri dari partikel koloid dan partikel biasa.
2.    Temperatur
Temperatur menunjukkan derajat atau tingkat panas air limbah. Skala temperatur yang biasa digunakan adalah Skala Fahrenheit (oF) dan Skala Celcius (oC).
  1. Sifatkimia
    Karakter kimia air limbah meliputi :
a)   Biochemical Oksigen Demand (BOD) adalah jumlah oksigen terlarut yang dibutuhlan oleh organisme hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan-bahan buangan didalam air. Jika konsumsi oksigen tinggi yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya sisa oksigen terlarut, berarti kandungan polutannya organiknya tinggi.
b)   Chemical Oksigen Demand (COD ) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat dalam air, secara kimia.
c)   Senyawa Organik dan Anorganik Senyawa organik terdiri dari karbon dengan unsur O, N, P, S, H. Sedangkan senyawa anoranik terdiri atas unsur lain yang bukan tersusun dari karbon organik. Unsur-unsur yang terdapat dalam jumlah banyak akan bersifat toksik dan menghalangi proses-proses biologis.
d)   Keasaman Air (pH). Keasaman air diukur dengan pH meter. Keasaman ditetapkan berdasarkan tinggi rendahnya konsentrasi ion hidrogen dalam air. Limbah cair yang mempunyai pH tinggi atau rendah dapat mempengaruhi organisme dalam air. Air yang mempunyai pH rendah (pH<7) membuat air menjadi korosif terhadap bahan konstruksi besi yang kontak dengan air. Limbah cair dengan keasaman tinggi bersumber dari buangan yang mengandung asam seperti air pembilas pada pabrik kawat atau seng.
e)   Alkalinitas (basa) nilai pH tinggi, ph>7 Tinggi rendahnya alkalinitas ditentukan senyawa karbonat, garam-garam hidroksida, kalsium, magnesium, natrium dalam air. Kesadahan dalam air disebabkan oleh tingginya kandungan zat-zat tersebut. Semakin tinggi kesadahan suatu air semakin sulit air berbuih.
f)   Oksigen Terlarut Oksigen telarut berlawanan dengan BOD, semakin tinggi BOD semakin rendah oksigen terlarut. Kemampuan air untuk mengadakan pemulihan secara alami benyak tergantung pada tersedianya oksigen terlarut.
Penyebab Pencemaran Limbah Cair
Ada berbagai kemungkinan yang dapat menjadi penyebab timbulnya pencemaran limbah itu bisa karena kelengahan kita, suatu misal terjadinya kebocoran pipa pada saluran air kotor menuju bak penampungan atau septic tank yang tanpa sepengetahuan kita menyebabkan sumber air bersih dalam tanah ikut tercemar karenanya. Kemungkinan yang terparah bila semuanya disebabkan karena adanya unsur kesengajaan dari pihak yang tak bertanggungjawab. Bisa jadi karena alasan – alasan tertentu seperti kecilnya kesadaran diri akan menjaga lingkungan menyebabkan sebagian pihak merasa tak apa dan bukan hal yang besar bila limbah tersebut dibiarkan atau dibuang ke tempat yang salah.
Contoh Limbah cair yang berasal dari rumah tangga (domestik) maupun Industri.
Air limbah domestik terdiri atas :
1)    Tinja ( faeces ),yang mengandung mikroba pathogen
2)   Air seni (urine), pada umumnya mengandung nitrogen dan Posfor campuran air seni dan tinja disebut Excreta
3)   Grey water atau air bekas cucian dapur, mesin cuci dan kamar mandi
    Air cucian dari setiap rumah tangga berkumpul dan menyatu pada parit-parit kota mengalir menuju parit yang lebih besar kemudian ke sungai bercampur dengan segala macam limbah mulai dari detergen, busa sampho, kaporit dan karbol serta cucian bekas kotoran lainnya. Kaporit dan larutan karbol serta detergen merupakan racun bagi bakteri pembusuk dalam air sungai. Apabila konsentrasinya semakin tinggi maka bahan-bahan organik sukar membusuk sehingga menambah endapan dalam dasar parit dan parit akhirnya cepat tersumbat.
Dampak Pencemaran Limbah Cair dari Industri dan Rumah Tangga
Limbah cair bisa berupa limbah yang yang terbentuk dari bahan organik dan anorganik. Apabila meresap kedalam permukaan tanah, limbah cair dapat merusak tanah terutama kesuburan tanah dan juga sumber air yang ada di dalamnya. Bila kita hidup pada tanah yang telah tercemar dan mengkonsumsi segala sesuatu darinya bisa membahayakan kesehatan tubuh dan berbagai penyakit seperti diare, dan disentri dapat timbul di tengah – tengah kita.

Limbah cair pada perairan atau sungai juga dapat merusak air sungai, mengotori air sungai, mengganggu bahkan merusak ekosistem air yang dapat berdampak kematian pada makhluk hidup yang ada, dan yang pasti dapat menyebabkan banjir juga jiga limbah tersebut merupakan sampah yang dibuang oleh masyarakat, dan bbisa menyebabkan penyakit jugabagi orang-orang yang tinggal di sekitar perairan atau sungai.

Sumber  :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar